Dinkes Temukan 1.200 Kasus DBD di Kabupaten Tangerang selama 2024
PORNUS, TANGERANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 1.200 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang sejak awal tahun 2024. Berdasarkan data yang diterima untuk Januari 2024 sebanyak 600 kasus, sementara Februari dengan total 600 kasus.
"Jumlah penderita DBD di wilayah Kabupaten Tangerang jika ditotal secara keseluruhan dalam dua bulan terakhir mencapai 1.200 kasus," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Achmad Muchlis saat dikonfirmasi, Rabu (5/3/2024).
Dari kasus itu, DBD dialami oleh segala usia mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia atau lansia. Seluruh pasien mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan daerah, baik Puskesmas maupun rumah sakit (RS).
"Kasus DBD yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti itu telah menjangkit segala usia mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Dan untuk kasus DBD ini, di bulan Februari ada empat pasien meninggal dunia, di antaranya dari wilayah Panongan, Jambe dan Cikupa," ujarnya.
Pihaknya pun menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit milik daerah untuk meningkatkan kesiagaan sebagai memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pihaknya juga memerintahkan kepada para petugas penyuluh kesehatan di tingkat kecamatan agar bisa memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan bahayanya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
"Di seluruh tempat kesehatan kita sudah siapkan obat-obatan, fogging nyamuk dan fasilitas pencegah DBD lainnya. Bahkan, kita sudah berkoordinasi agar seluruh Puskesmas dan RS milik daerah serta swasta agar bersiaga," jelasnya.
Muchlis mengingatkan masyarakat agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapkan gerakan 3M plus yakni Menguras, Menutup serta Mengubur.
"Imbauan agar warga masyarakat untuk mau memeriksa jentik rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini," ungkapnya.
(Ar/red).