Pj. Bupati Bogor Mengikuti Arahan Mendagri Pada Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024
PORNUS, BOGOR | Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengikuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2024, di Ruang Rapat I, Sekretariat Daerah, Cibinong, Rabu (3/1).
Pj. Bupati Bogor mengikuti rakor bersama perwakilan Forkopimda didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Hadir secara virtual, Menteri Dalam Negeri, Kepala Staf Presiden, perwakilan Panglima TNI, Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kepala Badan Pusat Statistik, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan Polri, Badan Urusan Logistik (Bulog), para Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia.
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menjelaskan, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga berada di posisi 4,94%, ini lebih baik daripada negara-negara yang lebih maju, bahkan Indonesia berada di atas Amerika.
“Kemudian kalau kita lihat di daerah, ada provinsi yang bagus sekali pertumbuhan ekonominya melampaui nasional, salah satunya Maluku Utara,” jelas Tito.
Tito menerangkan, berkaitan dengan inflasi, posisi Indonesia berada pada urutan ke-53 terendah dari 186 negara di dunia. Di negara G20, inflasi kita masuk peringkat tujuh yang terendah, 16 negara lainnya seperti Jepang, Amerika, dan yang lainnya inflasinya lebih tinggi dari Indonesia. Inflasi tahun ke tahun kita pada bulan Desember 2023 yakni di angka 2,61%, turun dari angka sebelumnya yakni 2,86%.
“Jadi berita baiknya, inflasi kita relatif terjaga, namun jangan sampai terlena karena tren bulan ke bulannya ada peningkatan sehingga perlu ada langkah-langkah yang diambil,” terang Tito.
Ia menuturkan, mengelola negara Indonesia jauh lebih sulit, sebagai negara nomor satu terbesar di Asia Tenggara, dan nomor empat terbesar di dunia. Tapi mampu mengendalikan inflasi di tengah kompleksitas masalah.
“Kita jangan pernah bosan mengendalikan inflasi karena ini menyangkut stabilisasi harga bahan pangan. Berbagai survei yang ada mengkonfirmasi ada dua isu utama di masyarakat yakni tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan. Kita melihat gejolak di berbagai negara dipicu oleh masalah pangan, yang berdampak pada gejolak politik dan keamanan,” tutur Mendagri Tito Karnavian.
(Ar/red/rl).