PJ Bupati Tangerang Mengajak Komponen Masyarakat Mewujudkan Pemilu Damai
PORNUS, TANGERANG - Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Dr Andi Oni P, M.Si meminta partai politik (parpol) bersama semua komponen masyarakat dan aparat pemerintahan agar dapat mewujudkan pemilu damai, aman, dan tertib.
Hal itu disampaikan pada acara simulasi pengamanan kota (Sispamkota) untuk Pemilu 2024 yang digelar secara virtual di ruang Satwika Polresta Tangerang, Selasa (10/10/23).
Pj Bupati berharap simulasi pengamanan tersebut bisa mengantisipasi dan mengevaluasi celah-celah kekurangan dalam pengamanan dan mengambil langkah yang tepat menghadapi situasi keadaan darurat terutama kejadian yang tidak kita inginkan pada saat pelaksanaan Pemilu ataupun Pilkada 2024.
"Dengan adanya simulasi ini, kita bisa lihat apa saja celah-celah kekurangan dalam pengamanan dan lebih siap menghadapi situasi darurat yang terjadi saat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024," katanya.
Dia berharap seluruh unsur baik masyarakat, pemerintah daerah, alim ulama, maupun tokoh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Pemilu yang damai, tertib aman dan terkendali.
"Kepada seluruh partai politik yang ada juga, kami memohon bantuan untuk mewujudkan pemilu yang damai, tertib, aman dan terkendali," pintanya.
Pj. Bupati Andi mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta beserta seluruh jajarannya yang terlibat karena sudah dapat memberikan rasa aman kepada pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang.
Sementara itu Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono mengatakan dengan simulasi Sispamkota, bisa dilihat secara virtual tahapan demi tahapan standar operasional prosedur yang akan dilaksanakan oleh Kepolisian dan melibatkan seluruh jajaran pendukung seperti TNI, pemerintah kabupaten dan juga masyarakat dalam memberikan pengamanan pelaksanaan Pemilu.
"Kegiatan ini dilaksanakan real konkrit dengan menggunakan lokasi KPU sebagai lokasi yang akan diamankan, rumah sakit dan juga helipad di wilayah kita yaitu di alun-alun yang akan digunakan sebagai lokasi evakuasi dengan penghitungan waktu yang sudah dilakukan sebelumnya. Ini merupakan gambaran konkrit pada saat pelaksanaan Pemilu nantinya," ungkap Sigit.
(rl/ar)