Tangerang Mangrove Jazz Festival, Bupati Zaki Bahas Wisata Urban Aquaculture Mangrove Ketapang
Portalnusantara.id,TANGERANG – Melalui Kegiatan Tangerang Mangrove Jazz Festival (TMJF) Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar mengenalkan Wisata Ketapang Urban Aquaculture Mangrove yang ada di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang pada Sabtu 9 September 2023.
Pada acara tersebut, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, sebanyak 15 hektare hutan mangrove yang berada di kawasan Ketapang Urban Aquaculture Mangrove, di Desa Ketapang ini sudah dalam kondisi lebat dan sisanya 10 hektare masih dalam kondisi pengembangan dan pembibitan.
“Bayangkan dengan 15 hektare mangrove di kawasan ini, kalau satu hektarnya saja sudah bisa menyerap 390 juta, kita sudah bisa menahan abrasi dan mengembalikan polisi udara yang ada di kawasan pantura,”ujar Bupati Zaki saat Konferensi Pers pada acara TMFJ
Zaki mengatakan, ada sekitar 4 desa lagi di Kabupaten Tangerang yang akan ditata oleh pihaknya, seperti desa Ketapang, dan ada satu khusus kawasan konservasi mangrove dekat PIK 2 yang mungkin tahun depan akan menjadi tempat untuk festival jazz berikutnya.
“Dari mulai Kosambi sampai Kronjo perbatasan Serang, kita memiliki panjang pantai kurang lebih 52 kilometer dan 90 persen semuanya rusak, maka langkah yang kami lakukan dari tahun 2014 ada beberapa titik yang memang di persiapkan untuk taman konservasi mangrove,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, selain untuk mencegah abrasi ternyata faedah lain dari menanam mangrove adalah kembalinya kualitas air pesisir di sekitar hutan mangrove, untuk itu pihaknya melalui Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang mempersiapkan beberapa tambak sebagai tempat uji coba.
“Mulai dari ikan sampai sekarang ini kita sudah mulai kembali menanam udang, bahkan udang tersebut kini berdatangan di kawasan hutan mangrove tersebut dengan sendirinya,”pungkasnya.
“Kita ingin mempopulerkan mangrove sebagai salah satu solusi kedepan agar generasi penerus kita well dan paham fungsi dan kegunaannya mangrove,”sambung Bupati Zaki.
Sementara, Direktur Utama (Dirut) Mitra Kerta Raharja (MKR), Deni Riyanto, yang merupakan pengelolan wisata mangrove itu mengatakan, wisata Ketapang Urban Aquaculture Mangrove ini berkat kerja keras Pemkab Tangerang mengkonservasi hutan mangrove.
“Kehidupan nelayan saat ini jauh lebih baik dibanding yang dulu, sanitasi lebih baik, air bersih juga bisa didapatkan lingkungan juga baik, sehingga ekonomi masyarakat lebih sejahtera di banding 4 tahun lalu sebelum di konservasi oleh Pemkab Tangerang,” kata Deni Riyanto.
Dikawasan Wisata Ketapang Urban Aquaculture Mangrove ini, kata Deni, selain sudah dibangunkan perumahan untuk para nelayan desa Ketapang oleh Pemkab Tangerang, juga dibangun dermaga dan toko-toko nelayan.
“Dulu nelayan hanya bisa melaut saat waktu tertentu saja, tapi sekarang mereka bisa melaut kapan saja, ada juga tempat penjualan ikan dan toko-toko nelayan yang menjual produk ikan hasil tangkapan mereka,” katanya.
Jadi, lanjut dia, tidak hanya kawasan hutan mangrove saja yang di rubah oleh Pemkab Tangerang, mindset dan perekonomian warga setempat juga dirubah oleh Pemkab Tangerang sehingga semuanya jauh lebih baik dan sejahtera.
“Dimasa yang akan datang itu akan dipersiapkan tempat untuk penginapan, dan perlu diketahui bahwa kami belum genap 1 tahun setelah di serahkan kepada kami dari pemkab Tangerang untuk mengelola kawasan Wisata Ketapang Urban Aquakulture Mangrove ini,” pungkasnya.
(Gbl/ard).